Thursday, 16 June 2016
Asal Mula Aceh
Asal-muasal Aceh penting diangkat sebagai usaha untuk memberi gambaran tentang keberadaan Aceh yang ‘tidak satu’, Aceh dianggap sebagai kekuatan yang akhirnya menguasai Pasai dan Gayo sebagai salah satu daerah vasalnya. Kebenaran Aceh yang tidak satu tercermin dari bnyaknya sub-etnis dan Bahasa yang saat ini masih berkembang dan digunakan di Aceh. Selin Bahasa Aceh terdapat juga Bahasa Gayo, Bahasa Tamiang, Bahasa Alas, Bahasa Jamee, Bahasa Singkil, Bahasa Defayan dan Bahasa sigulai. Umumnya, mereka yang menggunakan Bahasa yang sama akan mendiami wilayah yang sama pula. Begitu banyaknya Bahasa yang berkembang di Aceh membuat Bahasa Aceh sebelum kerajaan Islam berkembang hanya digunakan sebagai Bahasa lisan atau Bahasa tulisan, sedangkan Bahasa Melayu lebih banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dari sedikitnya peninggalan sejarah yang di tulis dalam Bahasa Aceh.
Sangat sulit untuk menentukan kapan sebenarnya Aceh berdiri. Selain karna keterbatasan literature juga tidak adanya keseragaman pemahaman dari berbagai inormasi dan literature kapan berdirinya Aceh. Ketidak seragaman pemahaman muncul karena masing-masing penulis memiliki latar belakang yang berbeda tentang Aceh. Asal-mula Aceh dapat digambarkan dari hasil pandagan dan melalui hasil tulisnya.
Anthony reid menulis bahwa Aceh lahir karena dorongan untuk mengadakan perlawanan terhadap Portugis yang telat memiliki markas di Pidie (1521) dan Pasai (1524). Sultan Ali Mughayat Syah mencoba menyatukan berbagai kerajaan yang terletak di pantai timuar untu mengusir portugis yang telah menguasai kedua wilayah tersebut. Keberhasilan penyatuan ini melahirkan apa yang disebut Aceh Besar atau Atjeh Proper atau Groot-Atjeh yang disatukan dengan lembah sungai Aceh.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment