Thursday 30 June 2016

MEMASUKI BABAK FINAL RAMADHAN



Saudaraku,
kita memasuki malam puncak dari malam-malam di bulan Ramadhan. Inilah babak Final! Prime Time yang harus kita manfaatkan! Persiapkan diri anda! Ini adalah kelas akselerasi!
10 hari terakhir, diantara malam-malam tersebut ada satu malam dimana kita berkesempatan (jika berhasil) meraih pahala seperti beribadah selama 1000 bulan. Dalam firman Allah disebutkan,

*"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."* (QS. Al-Qadar: 3)

Dan untuk malam spesial ini, bukan saja pahala berlipat yg akan kita dapatkan, namun juga ampunan, ya ampunan dari dosa-dosa kita.

Sabda Nabi -shalllallahu alaihi wa sallam- yang sangat terkenal:
"*Barangsiapa yg menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.*"
(HR. Bukhari)

Dengan demikian, tidak heran jika Aisyah -radhiyallahu 'anha- bertutur:
*"Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain."*
(HR. Muslim)

Renungkanlah...
Jika sosok sekaliber *Nabi yang akan membuka pintu Surga pertama kali* di hari kiamat masih mencari malam tersebut, lalu bagaimana dengan kita?

Jika *Kekasih Allah* dan seseorang yang telah diampuni seluruh kekhilafannya masih mencari malam lailatul qadr, lalu apakah kita pantas santai-santai saja?

Jika *Seorang Nabi terbaik* bangun untuk menghidupkan malam-malamnya, lalu kita membaca doa tidur?

Jika *Rasul -shallallahu 'alaihi wa sallam- sibuk membaca Alquran*, lalu orang seperti kita sibuk nongkrong di luar?
Lalu kita meremehkan??
Sibuk menonton TV acara yang tidak bermanfaat??

Saudaraku,
Ini kesempatan kita untuk memperbaiki jiwa, hati dan raga. Maka ayolah terus berbuat kebajikan dan menjahui segala laragannya.
Amiiinnnnn

Wednesday 29 June 2016

REZEKIMU AKAN MENGEJARMU SEPERTI MAUT MENGEJARMU

🌺🌺🌺😍🌺🌺🌺


( Belajar Kehidupan dari Tukang Ketoprak)

Pulang kerja , mampir dulu beli titipan orang rumah.
Kali ini dititipin ketoprak.

Akhirnya ketemu gerobak ketoprak, kok ini gerobaknya kosong ga ada orang yang jaga.
"Pak, ini tukangnya mana Pak? " tanyaku ke tukang cukur di sebelahnya.
"Oh, lagi sholat dzuhur Pak. Dah dari tadi, bentar lagi datang" , jawabnya.

Sehubungan ini pesenan orang rumah, terpaksalah menunggu agak lama, kalo untuk diri sendiri mah sudah saya tinggal langsung.

Sedikit terlintas dalam hati, betapa banyak potensi pembeli yang akan hilang, kalo ditinggal lama begini.
Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut,
"Beli ketoprak Pak satu". Ucapku.
Entah mengapa, tiba - tiba berubah pikiran, " dua deh Pak".

Kemudian datanglah beberapa orang yang antri ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka, tadi saya menunggu sendiri ga ada orang lain, tiba - tiba mereka datang memesan ketoprak .
Masya Allah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli.

Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai kantoran, rela menunda sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalo Allah lah yang mengatur rezeki.

Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya tuk sholat, seakan ia lari meninggalkan rezekinya, sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang bak lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allah pun menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.

Sungguh benar perkataanmu wahai Nabiku,
لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت
“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian,, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.”
( HR Ibnu Hibban No. 1084)
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang selalu bertakwa, yg selalu mengutamakanNya.


Alkisah ada seorang Fakir Miskin melewati jalan Madinah.
Di sepanjang jalan, dia sering melihat oran g-orang makan Daging.
Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan Daging.
Dia pulang ke rumahnya dngan hati mendongkol.

Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus.
Dngan hati terpaksa, dia memakan Kedelai itu seraya membuang kupasan Kulitnya ke luar jendela.
Dia sangat bosan dngan Kedelai.
Dia bilang kpada istrinya "Bagaimana hidup kita ini..?
Orang-orang makan Daging, kita masih makan Kedelai"

Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah Terkejut, dia melihat seorang Lelaki Tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut Kulit-Kulit Kedelai yg tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam:
الحمدلله الذي رزقني من غير حول مني ولا قوة
"Segala Puji bagi Allah SWT yg telah memberiku Rezeki tanpa harus mengeluarkan Tenaga"

Mendengar Ucapan Lelaki Tua itu, dia menitikkan Air Mata, seraya bergumam:
رضيت يا رب
"Sejak Detik ini, aku Rela dengan apapun yg Engkau berikan, ya Allah.."

👇👇
 Rejeki itu yg penting Mengalir,,
Besar Kecil yg penting ada Alirannya..
Jngan harap mengalir seperti banjir,,
Kalau tak bisa berenang bisa tenggelam..

 ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ#
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ.
Sampai kapan engkau Sibuk dngn Kelezatan,
Sedangkan engkau akan di tanya tentang semua yg kau lakukan.
                                  #sebarkan kebaikan
LAWAN BISIKAN ITU!

Jika setan membisiki dan menakut-nakutimu dengan kefakiran dan kemiskinan maka ingat-ingatlah dengan rejeki yang telah ditentukan,

{وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَاٍ} [هود : 6]
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". (QS. Hūd 6)

Beasiswa Penuh Kedokteran Arab Saudi




Khusus IKHWAN.
Dibuka kesempatan studi S1 Fakultas Kedokteran dan Laboratorium Medis di KSA dengan beasiswa penuh bagi siapa saja yang memenuhi kriteria sbb:

1. Muslim
2. Umur di bawah 25 tahun
3. Lancar berbahasa inggris
4. Nilai rata-rata Ijazah SMA di atas 9 pada jurusan IPA
5. Mengikuti tes kelayakan dan wawancara

Kelebihan:
- Beasiswa full mencakup biaya dan buku-buku pembelajaran
- Asrama gratis
- Tiket PP Qassim-Indonesia tiap tahunnya
- Uang saku hingga 1000 real/bulan

Bagi siapa yang memenuhi kriteria tersebut atau memiliki kenalan maka silakan datang untuk Tes dan Wawancara pada:
Hari/tanggal : Senin, 11 Juli 2016
Tempat : Ma'had Aly Ar-Rayah Sukabumi

TTD (info dan pendaftaran)
Abu Afnan (Wadir Ar-Rayah Bidang Humas)
+62 856-5953-0066

*info ini sudah saya klarifikasi ke salah satu akun yang menyebarkannya dan dijawab oleh salah satu kenalan mahasiswa di Qassim University, Ustadz Cholis Albariqy.

الجامعة التي تقدم المنح هي هذه
كليات سليمان الراجحي

Tertanda,
Departemen Pendidikan PPMI Arab Saudi

Kisah Muslim Sejati Masa Umar Bin Khattab



Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...” jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab :
" Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar…!

Tuesday 28 June 2016

Tidak Ada Jalan Pulang



   Panglima perang Thariq bin Ziyad bersama 700 tentara yang mayoritas berasal dari suku Berber, menyeberang ke Spayol di tahun 711 M, ia mendarat dekat gunung besar kelak dinamai dengan namanya.
   Setelah berhasil menyeberang ke daratan Spayol, tiba-tiba Thariq mengambil langkah yang hingga sampai kini membuat tercengang para ahli sejarah. Ia membakar perahu-perahu yang di gunakan untuk mengankut pasukanya, lalu  ia berdiri di hadapan para tentara seraya berkata dengan lantang dan beribawa.
 " Dimana jalan pulang? Laut berada di belakang kalian, sungguh kalian tidak memiliki apa-apa kecuali sikap benar dan sabar, PERANG ATAU MATI"
    Setelah itu pasukan islam meraih kemenangan yang gemilang, yang mapu mengalihkan pasukan Roderick.

Hikmah
    Kekuatan hati, kekuatan iman kepada tuhan membuat kita teguh percaya diri dan tak takut mati, sikap pemberani akan muncul dikala kita dihimpit kepanikan, mengambil keputusan yang berani membuat jati diri kita berkata "inilah kita, yang harus melawa rasa takut"
   Jangan sekali-kali menoleh kebelakang walaupun hambatan sangat besar di depan, laut yang lentang membunuh atau pasukan di depan, langkah mana yang akan kita ambil, apakah kembali kebelakang mati di dasar lautan ataukah berjuang kedepan mengarugi darah titik penghabisan.

Sunday 26 June 2016

Beasiswa Institut Kesehatan Indonesia

Bagi adinda yang ingin melanjutkan sekolah namun bunda hampir tak mampu mewujudkan bersebab sang ayah telah tiada, biidznillah, Ini untuk kalian, moga manfaat ya sholih sholihah..

---

PENGUMUMAN

Masih tersedia beasiswa bagi anak  yatim untuk kuliah di Institut Kesehatan Indonesia (IKI) Jakarta tahun 2016 dengan syaratnya sbb:

1. KK & KTP IBU;
2. Keterangan  ke matian ayah;
3. Akte kelahiran siswa ybs (jika ada)
4.  Copy SKL tahun 2016 dan atau ijazah 2012 - 2015
5. Foto pakain sma full badan 3R =  1 dan fas foto 3 X 4 = 5
6. Siswa muslim;
7, Kontak ke Institut Kesehatan Indonesia, up Drs.H.Rustam Effendi, M.Si - Wakil Rektor III.
Nomor kontak                           HP 081286764888 telp 021 45858899.

Alamat kampus jl Boulevard Barat Raya (Hypermart mall lt 3) Kelapa Gading Jakut.

Mohon bantuannya untuk dishare ke siswa, sahabat, tetangga dan saudara.

# Tinta tak berwarna # Imam Syafi'i


  Konon di perhujung desa yang terpencil di sebuah balai pengajian, seseorang anak sambil menyimak dan mendegar syarahan sang guru bersama anak-anak lain, aneh nya anak tersebut tidak membawa pena atau buku untuk menulis syarahan dari guru nya.
Setiap guru nya menjelaskan ia selalu mengambil air liur dengan ujung tangan nya dan menulis di telapat tanggan kanan.
Melihat muridnya agak berbeda sang guru bertanyak wahai muridku hal apa yang sudah engkau lakukan, bagaimana mungkin engkau menulis dengan air liur.
Wahai guru walaupun aku menulis dengan air liur " insyallah saya bisa menghafal dan mengulang semua syarahan guru.
Sang gura terpukau melihat begitu hebatnya murid tersebut.
Sehinggah sang guru berkata wahai syafi'i engkau sungguh luar biasa.
Dekimianlah sosok guru besar islam imam Syafi'i beliau sungguh luar biasa.

Saturday 25 June 2016

TEGAKKAN HUKUM


kini saatnya, secara lebih serius dan tegas dilakukan penegakan hukum yang konsisten dalam memberantas bandtisme korupsi oleh pejabat negara atau konglomerat hitam, yang telah merugikan negara.

akibat keserakahan dan kejahatan mereka, bangsa indonesia harus menanggungnya. rakyat miskin kian bertambah, angka penganguran meningkat dan ribuan anak terpaksa putus sekolah. busung lapar dan bunuh dari karena tak sanggup menanggung penderitaan hidup.

karenanya, jangan lagi ada deal untuk melindungi, jangan ada lagi keraguan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, untuk segera memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat.
Tegaklah Hukum di negeri Nusantaran ini, jayalah duhai Negeri pertiwi, jangan ada lagi orang-orang yang merugikan masyarakat, ayo kita bersatu dan terus tegakkan hukum demi keadilan bangsa.

Friday 24 June 2016

TAMU YANG KECEWA


Assalamualaikum,..  .

Sahabatku yang tercinta..
Rasanya aku ingin segera pulang...
Sudah memasuki hari ke 19 aku bertamu....
namun seringkali aku ditinggal sendirian..

Walau sering dikatakan tamu agung,dengan sambutan Marhaban.. namun perilakumu kepadaku  tidak luar biasa..

Bahkan oleh-olehku yang aku bawa dari jauh,nyaris tak kau sentuh...

Al-Quran hanya dibaca sekilas,
kalah dengan update status yang isinya penuh canda lewat Android smartphone dan tontonan televisi yg melenakan..

Sholat Tarawih tidak lebih khusyu,
kalah bersaing dengan bayangan penampilan pada hari lebaran...

Tak banyak kau minta ampunan dari dosamu yang bertumpuk,sebab sibuk dengan belanja dan bermain,padahal aku membawa banyak maghfirah....

Malam dan siang tidak banyak dipakai kebaikan,selain bikin acara dan buka bersama di hotel mewah atau restoran mahal...

Tidak pula banyak infaq dan sedekah, karena khawatir uang tidak cukup, buat mudik dan piknik liburan sehabis Lebaran...

Sahabatku,rasanya aku seperti tamu yang tak diharapkan....
sepertinya engkau tidak akan merasa menyesal bila aku tinggalkan...

Padahal aku datang dengan kemuliaan,kebarokahan dan rahmat... yang seharusnya aku tidak pulang dengan hampa...

Percayalah sahabatku...
Bila nanti aku pulang,belum tentu akan kembali bisa bertemu lagi,
karena jatah hidupmu bisa jadi  keburu habis...
sehingga nanti engkau akan menyesal telah membiarkan aku dibiarkan terlantar....

Masih tersisa 11 hari lagi buat kita bersama...
Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pamit pulang...
Karena umurmu hanyalah cerita singkat yang wajib engkau  pertanggungjawabkan dalam waktu yang panjang...

Selamat muhasabah di bulan agung yang penuh pengampunan ini...

Thursday 23 June 2016

Khaled Bin Waled pedang Allah yang Terhunus



Pada masa pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah Jenderal Khalid bin Walid.

Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai Pedang Allah yang Terhunus.

Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.

Itulah Khalid bin Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.

Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.

Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, "Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"

Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.

Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya.

Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, "Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"
"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.
"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"

"Kamu tidak punya kesalahan."

"Kalu tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"

"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."

"Lalu kenapa saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya.

Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, Anda itu jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah Anda pimpin, dan tak pernah satu kalipun Anda kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjung Anda. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan Anda. Tapi, ingat Khalid, Anda juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong. Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini Anda saya pecat. Supaya Anda tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja Anda tak bisa berbuat apa-apa!"

Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang Ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar. Sambil menangis belaiu berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"
Bayangkan Sahabat…. jenderal mana yang berlaku mulia seperti itu? Mengucapkan terima kasih setelah dipecat. Padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah jenderal yang mampu berlaku mulia seperti itu saat ini?

Hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.

Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."

Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, "Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."


Wednesday 22 June 2016

Tunangan Atau Lamaran


Lamaran atau tunangan merupakan sebuah janji untuk menjalin tali pernikahan. Tunangan tidak boleh diartikan bahwa syariat Islam telah memberikan hak penuh sebagai suami-istri kepada pasang yang bertunagan. Yang hanya boleh dilakukan hanya melihat calon istrinya, jika pelamar ingin menikahinya. Tapu dengan catatan, bukan melihat disertai meraba-raba, dan buka pula dilakuakan berduaan.
        Akad nikah merupakan tahapan yang dibenarkan syariat islam. Di dalam akad nikah terdapat ijab dan kabul antara calon mempelai pria dan wali, atau orang tua pihak mempelai wanita.
        Proses ijab kabul ini disaksikan oleh sejumlah orang saksi. Didalan akad nikah, mempelai pria menyerahkan sejumlah mahar. Setelah tahapan ini dilalui, hak-hal kedua pengantin barulah dapat ditetapkan. Oleh karna itu, si istri hendak memperoleh stengah bagian dari mahar. Semua itu dapat diraih hanya karena akad nikah telah dilaksanakan.
          Saya penulis blog ini hanya memberikan nasihat pada bapak dan ibu agar menjadi panutan bagi yang baik terhadap anak-anak kita, sejauh mana anak melangkah dalam keburukan itu di salahkan bapak dan ibu, alhamdulillahh kalau  anak-anak kita berada dalam kebaikan. Oleh karena itu mari sama-sama kita memberi teladan yang baik untuk anak-anak kita.

*PESAN PRAKTIS MENJELANG 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN*


Monday 20 June 2016

Perempuan Dalam Sejarah IAIN Ar-Raniry


Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry resmi berdiri pada tanggal 5 Oktober 1963. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 2013 IAIN Ar-Raniry berubah menjadi UIN Ar-Raniry yang juga di kenal dengan nama Universitas jantong hate Rakyat Aceh. Lahirnya IAIN Ar-Raniry  sebagai lembaga pendidikan Tinggi Agama Islama di Aceh merupakan hasil kebulatan tekad pemerintahan dan rakyat Aceh yang sejak lama mencita-citakan dan memperjuangkan adanya sebuah perguruan tinggi islam di samping perguruan tinggi umum.
  Ketika di resmikan Pada tanggal 5 Oktober 1963 IAIN Ar-Raniry telah memiliki tiga fakultas, yaitu fakultas Syari'ah, Tarbiyah, dan Ushuluddin. Selanjutnya beberapa tahun kemudian bertambah dua fakultas lagi, yaitu Fakultas Dakwah dan Fakultas Adab.
   Secara tersurat tampak bahwa partisipasi perempuan dalam proses pendirian lembaga pendidikan tinggi islam yang pertama di Aceh sangat kurang. Kondisi ini juga di tunjukkan oleh sejarah bahwa dosen-dosen yang mengajar pada awal berdirinya IAIN Ar-Raniry adalah laki-laki semua. Kemudian sekitar tahun 1966, baru ada satu orang dosen perempuan, Dra. Fathimah Hamzah, yang mengajar di IAIN Ar-Raniry. Beliau adalah dosen perempuan pertama yang mengajar di fakultas Tarbiyah.
   Minimnya jumlah dosen perempuan yang mengajar pada   masa awal berdirinya IAIN Ar-Raniry di sebabkan karena Daerah Aceh mengalami keterlembatan dalam bidang pendidikan karna kondisi daerah yang selalu mengalami konflik, baik itu konflik yang terjadi karena peperangan maupun pemberontakan. Kondisi  pendidikan rakyat Aceh pada masa itu sangat jauh dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
    Selain itu rendahnya parsitipasi perempuan Aceh dalam pembangunan IAIN Ar-Raniry juga di sebabkan oleh belum tersedianya lembaga pendidikan tinggi di Aceh, karena untuk dapat melanjutkan pendidikan  islam ke jenjang yang lebih tinggi mereka perlu merantau keluar Aceh dan hal itu sangat tergantung pada kemampuan ekonomi keluarga. Kondisi ini berimplikasi kepada tidak adanya sumber daya dosen perempuan di Aceh pada awal pendirian pendidikan tinggi islam IAIN Ar-Raniry.

Sunday 19 June 2016

Ulama Pejuang Sejarah Aceh



Di Aceh perjuangan ulama buka hal baru. Yeoh (1994) misalnya meneliti tentang hubungan antara ulama, umarah, dan ummah. Ia menilai dalam masyarakat Aceh ulama merumpakan suatu kelompok yang cukup berperan. Titik puncak peran dalam politik adalah sebagai mufti pada masa kesultanan Aceh Darussalam. Fatwa yang di keluarkan oleh ulama cukup berpengaruh dalam pengambilang kebijakan dan arah pemerintahan masa itu, dan ulama pun juga memberi contoh tauladan yang sangat bijak dalam memutuskan suatu hukum dan cukup tegas dalam melaksanakan, tidak memandang kalau yang salah anak raja maka anak raja itu pula di hukum bahkan konon anak raja sultan Aceh juga pernah di hukum mati karna melanggar syariat yang di tetapkan pada masa itu. Di samping itu, ulama pun bertugas sebagai juru dakwah, pendidikan, dan juga sebagai pejuang (Saby, 1995). Beberapa ulama terkenal pada masa itu, misalnya Syamsuddin al-Sumatrani (w.1630), Nuruddin an-Raniry (w. 1658), dan Abdurrauf al-Singkili (w. 1730  M) yang juga menjabat sebagai qadhi malikon adil di masa sultanah (Azra, 1998; 202), dan masih sangat banyak ulama yang tidak tersebut dalam catatan sejarah yang telah memperjuang Aceh ini.
       Kiprah ulama terus berlangsung  sampai masa perjuangan melawan penjajah. Pada masa itu muncul ulama perang sabi seperti Teungku Chik di Tiro. Walaupun terjadi degradasi peran sejak Belanda menguasai Aceh di awal abad ke-20, tidak lantas membuat ulama kehilangan peran sama sekali. Menjelang pada akhir kolonialisme Belanda, ulama Aceh perlahan-lahan mulai muncul mengorganisasikan diri. Hal ini di tandai dengan berdirinya PUSA ( Persatuan Ulama Seluruh Aceh) pada tahun 1939 oleh Tengku Daud Beureueh.
   Ulama PUSA di kenal oleh kalangan masyarak sebagai kelompok yang setia terhadap publik yang bersebrangan politik dengan uleebalang yang mempertahankan status kekuasaan yang telah diberikan oleh Belanda. Hal inilah yang kemudian memicu perang Cumbok, sebuah perang antara ulama dan uleebalang. PUSA akhirnya berhasil mematahkan perlawanan kelompok aristokrat bangsawan Aceh, atau uleebalang. Ketika Aceh melebur menjadi bagian dari Republik Indonesia yang menyatakan kemerdekaan pada tahun 1945, perang ulama kian penting seiring dengan penguasaan mereka atas sejumlah posisi penting pemerintahan lokal di Aceh. Namun, PUSA jarang muncul lagi secara resmi di tengah publik khususnya sesudag pemberontakan yang di pimpin oleh Tengku Daud Beureueh yang berakhir pada dekade awal 60-an. Meskipun kiprah PUSA tidak terlalu lama, organisasi ini dinilai  sebagai cikal bakal lembaga ulama yang kelak hadir di Aceh. Tegaknya berdiri Aceh sekarang tidak melain dari hasil perjuangan ulama dan umara-umara terdahulu yang mana mereka siap syahid dan siat sahaja dalam menyongsong ummat kedalam mentut syariat Allah.

Saturday 18 June 2016

Info Pendaftaran Belajar Bahasa Arab Gratis



Apakah kita termasuk orang yang membaca Al Qur'an tetapi tidak bisa memahami maknanya?

Ayo belajar bahasa Arab dari NOL bersama Yayasan BISA 100% GRATIS tanpa syarat

Apa anda masih  berfikir kalau bahasa Arab itu sulit? Masih beralasan sibuk atau tempat belajar bahasa Arabnya kejauhan? Di BISA, insya Allah Anda bisa belajar bahasa Arab seru dan menyenangkan dalam genggaman HP Anda! Anda akan diajarkan cara seru belajar bahasa Arab dengan rumus sakti yang lucu nan menggemaskan seperti:
 🔑"Aku Yakin Hanya Dia Untukku Kini"
🔑"Ujub diri Bisa Hina Diri"
🔑"Aku Makin Sayang Sama Mami"

Rumus-rumus sakti ini dijamin akan mengubah pandangan kamu tentang pelajaran bahasa Arab insya Allah!

Mari bergabung dengan komunitas pembelajar bahasa Arab terbesar di Indonesia dengan lebih dari 25.000 peserta dari berbagai negara telah bergabung! 2 bulan melek bahasa Arab insya Allah!

Yayasan BISA telah meluluskan lebih dari 13.000 peserta dalam dan luar negeri, dari aceh hingga papua, dari australia hingga finlandia. Dari remaja berusia 18 tahun hingga kakek nenek berusia 77 tahun. Dari petani dan pedagang hingga dokter, doktor, dan Profesor.

Insya Allah angkatan 24 akan belajar dari:

⏰⏰ 16 Jui 2016 sampai 4 September 2016 ⏰⏰

Pembelajaran akan dilakukan selama 8 pekan (2 bulan) dimana tiap hari Minggu pukul 16.00-17.30 WIB akan diselenggarakan muhadharah (pelajaran) via whatsApp yang wajib dihadiri oleh seluruh peserta (kecuali ada udzur). Ada kuis 2 kali per pekan dan Pemanasan Materi tiap hari Sabtu.

Baca silabus di sini: https://goo.gl/nqdZSP

 📚Tujuan Program 📚
1. Peserta mampu memahami dasar-dasar bahasa Arab (Ilmu Sharaf)
2. Peserta mampu memahami perubahan kata (Kata Kerja, Kata Benda)
3. Peserta mampu memahami perubahan kata dalam Al Qur’an
4. Peserta mampu mencari arti kata di Kamus bahasa arab
5. Peserta menghafal puluhan kata yang sering digunakan dalam Al Quran
6. Peserta mampu menerapkan kaidah ilmu sharaf dalam memahami ayat Al Qur’an

📝Persyaratan Peserta📝
1. Telah lancar membaca Al Quran
2. Usia 16 tahun ke atas
3. Memiliki hafalan surat-surat pendek dan ayat-ayat populer dalam al quran

📝 Persyaratan Teknis 📝
1. Memiliki smartphone yg bs menjalankan whatsapp
2. Memiliki koneksi internet yang memadai
3. Memiliki akun email dan terbiasa mengirim email dengan lampiran


📝 Peraturan Belajar📝

1. Wajib menghadiri muhadharah online rutin tiap pekan (Minggu Sore pukul 16.0-17.30) di whatsapp (boleh tidak hadir bila ada udzur).

2. Wajib mengerjakan PR. Setiap minggu akan ada 1 pr hafalan dan 1 pr tulisan. PR tulisan dikumpulkan melalui email. PR hafalan disetor ke grup whatsapp.


💰💰 BIAYA 100% GRATIS TANPA SYARAT 💰💰


⏰⏰⏰⏰⏰⏰

Pendaftaran  dibuka dari Jumat, 17 Juni 2016 sampai  Rabu, 13 Jui 2016 pukul 23.59 WIB

⏰⏰ ⏰⏰⏰⏰

CATATAN:

1. Karena program ini gratis, bagi yang ingin ikut program ini, mohon berkomitmen untuk belajar sampai tuntas (2 bulan). Kami tekankan untuk tidak mendaftar bila hanya ingin coba-coba tanpa kesungguhan. Karena program ini sangat selektif dan ketat dalam menegakkan aturan drop out.  Lebih dari 10.000 peserta telah kami keluarkan karena tidak komitmen. Tegas!

2. Tidak mengerjakan 2 tugas di pekan yang sama atau paling banyak 3 tugas di pekan yang berbeda-beda akan DIKELUARKAN atau DROP OUT dari kelas whatsApp

3. Untuk peserta akhawat yang bersuami, mohon ijin terlebih dahulu dengan suaminya.

📚CARA MENDAFTAR📚

1. Berikan "Like" Fanpage Program BISA di www.facebook.com/programbisa

2. Unduh diktat dalam bentuk pdf (GRATIS):

📖 Link Archive: https://archive.org/download/EbookIlmuSharafUntukPemulaCetakanKedua/EbookIlmuSharafUntukPemulaCetakan2Revisi2.pdf

📗Link Google Drive:  https://goo.gl/t9FbPA

📱Atau dalam bentuk aplikasi android: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bisa.sharaf.ILMUSHARAF

3. Kirimkan bukti unduh diktat dalam bentuk screenshot atau foto dan format pendaftaran berikut:

Nama - Usia -  - Pekerjaan - Tempat Tinggal - Pengalaman Belajar Bahasa Arab - siap berkomitmen untuk menyelesaikan belajar di program BISA selama 8 pekan hingga tuntas.

Silahkan kirim data di atas ke via Whatsapp (tidak melayani telpon atau SMS):

✅ 089605626162 (KHUSUS LAKI-LAKI)

✅ 08122815152 (KHUSUS PEREMPUAN)

TIDAK MELAMPIRKAN BUKTI UNDUH DIKTAT BERUPA SCREENSHOT ATAU FOTO MAKA PENDAFTARAN DITOlAK.


Info pendaftaran dan persyaratan selengkapnya klik: http://www.bisa.id/pendaftaran

Ga Mau yang online? BISA juga punya kelas tatap muka di BISA Learning Center. Sementara ada di 2 cabang. Kamu bisa tanya2 dulu atau datang langsung ke:

🏫 BLC Pos Pengumben
Ruko Permata Boulevard Blok BL
Jl. Raya Pos Pengumben No. 1, Srengseng, Jakarta Barat
📞Telp/WA: 0818-16-8154
📱 BBM: 5D21CD0A

🏫 BLC Cabang Depok
Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas, Depok (Seberang gerbang perumahan GDC)
📞 Telp/WA: 0817-82-8154
📱 BBM: 5FF9274C

Selain bahasa Arab, kita juga ada kelas pra tahsin, tahsin, dan tahfidz serta tarbiyatul aulad (pendidikan anak usia 4-8 tahun). Insya Allah kami dalam proses membuka cabang BLC di Bandung dan Bekasi dalam waktu dekat. Selengkapnya klik www.blc.bisa.id

🏡 Yayasan BISA
Jl. Rawa Pule Buntu RT 05/02 No. 9 E Kukusan Beji Depok 16425
www.bisa.id
☎ (021) 2200 7497

Friday 17 June 2016

SELEKSI BEASTUDI ETOS 2016



GELOMBANG 2 (SHARE)
1-14 Juli 2016

PERSYARATAN UMUM
1. Lulus SMA/Sederajat dan masuk Perguruan Tinggi melalui Jalur SNMPTN, SBMPTN, dan UM jalur reguler
2. Diterima pada PTN yang direkomendasikan Beastudi Etos

PERSYARATAN KHUSUS
1. Pengisian formulir pendaftaran beastudi etos
2. Tanda bukti diterima PTN
3. Surat Keterangan Tidak Mampu
4. Slip Gaji/Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua
5. Fotokopi tanda pengenal (KTP/ Kartu Pelajar/ SIM)
6. Foto rumah (Tampak depan rumah, Ruang Kamar, Ruang Tengah, Dapur, dan Kamar Mandi)
7. Fotokopi  Kartu Keluarga
8. Foto 4x6 =2lbr

FASILITAS PROGRAM
Capacity building/Development Program selama 4 tahun yang meliputi :
1. Career coaching, team building, Spiritual awareness, character building, persiapan pasca kampus, dll.
2. Asrama mahasiswa selama 2 tahun
3. Uang saku selama 8 semester (quota terbatas)
4. Biaya pendidikan selama 8 semester (quota terbatas)
5. Support prestasi dalam dan luar negeri

ALAMAT PENGIRIMAN BERKAS DAN INFORMASI LEBIH LANJUT DI SETIAP WILAYAH

ACEH
Asrama Beastudi Etos Aceh
Jalan Utama Rukoh No.62 Desa Rukoh, Kec.Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kode Pos 23111
CP : Silmi 0852 9765 4546

MEDAN
Asrama Beastudi Etos Medan
Jl. Setia Budi Pasar 1 Gang Melati No. 21, Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara. 20132
CP : Titin 0852 8752 5223

PADANG
Asrama Beastudi Etos Padang
Alamat : Jl. Kapalo Koto No.14 RT 02 RW 01, Kec Pauh-Padang, Sumatra Barat 25163
CP : Dhila 0813 6362 5271

JAKARTA
Asrama Beastudi Etos Jakarta
Alamat : Jl. Ketapang No. 6 RT 03 RW 09, Kecamatan Beji, Kota Depok 16424
CP : Dodi 0852 7409 5232

BANTEN
Asrama Beastudi Etos UIN Syarif Hidatyatullah Jakarta
Alamat : Komp. Cempaka Hjau No. A12, Jl WR.Supratman, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
CP: Utih 0821 3463 0144

BOGOR
Asrama Beastudi Etos Bogor
Alamat : Jalan Babakan tengah No. 24 RT 02 RW 08, Ds Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor, Jawa Barat, 16680
CP: 0853 3008 6660

BANDUNG
Asrama Beastudi Etos Bandung
Jalan Cisitu Baru No.39 kel. Dago kec.Coblong Kota Bandung, Jawa Barat 40135
CP : Dadieh 0857 2189 2910
Asrama Beastudi Etos Jatinangor
Jl. Kol. Ahmad Syam Gg. H. Nena RT 03/04 Desa Cikeruh Kec. Jatinangir Kab. Sumedang 45363

YOGYAKARTA
Asrama Beastudi Etos Yogyakarta
Jl. Popongan Baru, Sinduadi RT 16 RW 30 , Sinduadi, Mlati, Sleman – Yogyakarta 55824
CP : Edi Nugroho 0812 8004 0982

SEMARANG
Asrama Beastudi Etos Semarang
Jl. Banjarsari Gg Iwenisari No 7A, Tembalang, Semarang Jawa Tengah 50275
CP : Hafis 0812 1558 7416

MALANG
Asrama Beastudi Etos Malang
Jl. Bunga Kumis Kucing No.2-B RT06 RW02, Kec. Lokowaru, Kota Malang, Jawa timur 65141
CP: Muwardi Sutasoma 0819 0754 3997

SURABAYA
Asrama Beastudi Etos Surabaya
Jl Keputih gang 3 no 47 B, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60111
CP : Fatih 0857 5525 7623

MAKASSAR
Asrama Beastudi Etos Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan 3 BTN Hamzy Blok E No.8 Kel.Tamalanrea Indah Kec.Tamalanrea, Makassar Sulawesi Selatan 90245.
CP : Aty 0823 4875 0314

SAMARINDA
Asrama Beastudi Etos Samarinda
Alamat : Jl. Pramuka 13 No. 27 RT 04, Kel. Sempaja Selatan, Kec. Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur 75123. CP: Endang 0821 5862 7442

AMBON
Asrama Beastudi Etos Ambon
Jl. Perumtel Perumnas Poka, Desa Poka, Kec. Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku.
CP: Husen Souwakil 0852 4430 8323


INFO:
Untuk Informasi terbaru silahkan
Follow twitter : @pendidikandd
Follow facebook : divisipendidikandd
Kunjungi website : www.beastudiindonesia.net

Apabila ada yang kurang jelas silahkan menghubungi :
CP : Retno Ayu Purnama Sari
HP : 0823 1059 2074
Telp : (0251)8610817
Fax : (0251)8615016
Email : seleksietos2016@gmail.com

Thursday 16 June 2016

Beasiswa Hafidz Kampung Inggris


LC Kampung Inggris kembali membuka program beasiswa, kali ini khusus untuk para penghafal Al-Qur'an.

💖 Fasilitas Beasiswa HAFIDZ Kampung Inggris LC :
1) Program 6 kali sehari
2) Asrama English Area
3) Modul
4) Kaos LC Kampung Inggris
5) Tutor Camp di setiap asrama
6) Sertifikat
7) Uang saku 1.000.000 ( khusus bagi penghafal 30 juz)

💖 Ketentuan Beasiswa Hafidz LC Kampung Inggris :
-) Hafal 30 Juz, bebas biaya kursus, fasilitas beasiswa, dan uang saku 1.000.000
-) Hafal 4 juz, bebas biaya kursus dan semua fasilitas beasiswa.
-) Hafal 3 Juz, Diskon 75% biaya paket program + fasilitas beasiswa
-) Hafal 2 Juz, Diskon 50% biaya paket program + fasilitas beasiswa
-) Hal 1 juz, diskon 25% biaya paket program + fasilitas beasiswa

💖 Persyaratan Beasiswa :
1) Mengirim Surat Permohonan beasiswa dan CV lengkap ke email : beasiswa.kampunginggris@gmail.com
2) Lolos Tes hafalan yang dilakukan oleh tim LC
3) Sanggup mematuhi peraturan LC dan Camp

💖 Pelaksanaan Beasiswa :
1) Untuk Kelas beasiswa akan dibuka setiap bulan, periode tanggal 10
2) Kuota setiap bulan adalah 15 orang

📋 Untuk informasi dan pertanyaan bisa langsung menghubungi kotak kami :
Telp : 0354 396561
Sms/ Whatsapp : 08523 111 1117
khusus rombongan : 0822 3313 4545
website : www.kampunginggris.id

‪#‎Bantu‬ sebar ya, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Asal Mula Aceh


Asal-muasal Aceh penting diangkat sebagai usaha untuk memberi gambaran tentang keberadaan Aceh yang ‘tidak satu’, Aceh dianggap sebagai kekuatan yang akhirnya menguasai Pasai dan Gayo sebagai salah satu daerah vasalnya. Kebenaran Aceh yang tidak satu tercermin dari bnyaknya sub-etnis dan Bahasa yang saat ini masih berkembang dan digunakan di Aceh. Selin Bahasa Aceh terdapat juga Bahasa Gayo, Bahasa Tamiang, Bahasa Alas, Bahasa Jamee, Bahasa Singkil, Bahasa Defayan dan Bahasa sigulai. Umumnya, mereka yang menggunakan Bahasa yang sama akan mendiami wilayah yang sama pula. Begitu banyaknya Bahasa yang berkembang di Aceh membuat Bahasa Aceh sebelum kerajaan Islam berkembang hanya digunakan sebagai Bahasa lisan atau Bahasa tulisan, sedangkan Bahasa Melayu lebih banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dari sedikitnya peninggalan sejarah yang di tulis dalam Bahasa Aceh.
Sangat sulit untuk menentukan kapan sebenarnya Aceh berdiri. Selain karna keterbatasan literature juga tidak adanya keseragaman pemahaman dari berbagai inormasi dan literature kapan berdirinya Aceh. Ketidak seragaman pemahaman muncul karena masing-masing penulis memiliki latar belakang yang berbeda tentang Aceh. Asal-mula Aceh dapat digambarkan dari hasil pandagan dan melalui hasil tulisnya.
Anthony reid menulis bahwa Aceh lahir karena dorongan untuk mengadakan perlawanan terhadap Portugis yang telat memiliki  markas di Pidie (1521) dan Pasai (1524). Sultan Ali Mughayat Syah mencoba menyatukan berbagai kerajaan yang  terletak di pantai timuar untu mengusir portugis yang telah menguasai kedua wilayah tersebut. Keberhasilan penyatuan  ini melahirkan apa yang disebut Aceh Besar atau Atjeh Proper atau Groot-Atjeh yang disatukan dengan lembah sungai Aceh.

Nama Mereka Politikus

TIDAK perlu perkenalan karna semua orang tau siapa itu politikus, politikus menggunakan berbagai cara untuk mencapai kemauan diri mereka sendiri, yang memahami siklus roda perputaran sistem di pemerintahan Aceh sekarang adalah para politikus-politikus itu, jadi mereka tau kemana arah yang harus mereka bawak, sangat bijak jikalau mereka membawa Aceh ini lebih maju, tapi sangat di sayangkan jika mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri,
Jikalau kita ingin menjalankan atau ingin mengubah sebuah sistem makan masuklah dalam sistem itu, para politikuslah yang paham akan roda perputaran sistem di Aceh ini, mungkin masyarakat awam hanya melihat bahwa yang memengang setir sistem itu hanyalah pemimpin yang berada di atas panggung, seperti Gubernur, Bupati dll, sangat sedikit masyarakat tau kalau yang menjalankan sistem itu bukan hanya mereka, tapi boleh kita bilang politikuslah yang lebih tau sistem itu bagaimana. Mereka lah yang membawa arah sistem pemerintahan kita sekarang, Yang di maksud sistem ini adalah proses segala hal di Aceh ini yang terkait dalam pemerintahan, seperti mengatur penetapan Kapolda, cara pemilihan Dewan Rakyat, cara wartawan menyampaikan wacana, bagaiaman cara menciptakan suasa baru,  itu semua sudah di atur oleh para politikus-politikus itu, jadi mari kita yang bertitel masyarakat biasa untuk juga mengetahui sistem itu walaupun kita bukan politikus, tapi alangkah baiknya kita mengetahui siklus pemeritahan Aceh saat ini. Tapi ingat tidak semua politikus itu jahat, bahkan banyak yang dari mereka mempunyai hati nurani yang ingin sejahtrakan masyarakat.

Wednesday 15 June 2016

Sumbangan Rakyat Aceh Yang Terlupakan RI-001


Pada waktu rakyat Aceh mendengar kabar bahwa Indonesia sudah di proklamasikan, hal yang paling ditunggu-tunggu  rakyat Aceh adalah memberlakukan syariat islam di tanah Aceh, oleh karna itulah kemerdekaan 17 Agustus 1945 di sambut dengan semangat jihad yang meluap-luap.
Lantas setelah itu pihak belanda kembali lagi ke indonesia untuk merebut lagi Indonesia  dan ketika hampir seluruh Indonesia diduduki Belanda kembali, tinggallah daerah Aceh yang tidak di duduki, dari sinilah awal mula semua cerita bagimana keistimewaan Aceh terhadap pemerintahan pusat.
Setelah itu sangat banyak hal yang di seumbang rakyat Aceh untuk pemerintahan pusat, salah satunya sumbangan yang tidak ada taranya bagi perjuangan Republik Indonesia, sebagaimana yang telah diketahui, yaitu pembelian dua pesawat terbang. Orang-orang akan terharu apabila mendengar kisah pengumpulan dana untuk pembelian pesawat ini. Pada tanggal 16 juni 1948 Presiden Sukarno berkunjung ke Aceh beliau hanya berucap "alangkah baiknya jikalau Indoensia mempunyai kapal udara untuk memperkuat pertahanan negara dan mempererat hubungan antara pulau dan pulau". Beberapa jam kemudia GASIDA ( Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh) mengadakan perembukan bahkan dalam dua hari saja telah berkumpul dollar yang cukup untuk pembeliab dua buah pesawat udara.
Untuk keperluan pembelian pesawat, pada tanggal 1 Agustus 1948 Muhd. Juned Yusuf, ketua Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh, ditemani oleh beberapa orang anggota panitia Dana Dakota segera berangkat ke Singapura dengan membawa uang dan emas sebanyak 5 kg, yang kemudian diserahkan kepada ketua komisi pembelian pesawat yaitu Opsir udara II Wiweko. Sebuah pesawat Dahkota yang telah berhasil dibeli dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan lamanya diterbangkan ke tanah air pada bulan Oktober 1948.
Pesawat tersebut kemudian diberi nomor registrasi RI-001 sebagai nomor pesawat yang disediakan khusus VIP. Sebagai penghargaan kepada rakyat Aceh, maka peswat tersebut diberi nama "SEULAWAH" yang berarti Gunung Emas.

Tuesday 14 June 2016

Batu Nisan Po Meurah dan Bintara gigieng Lambada Lhok


 disususn oleh : Reza Fahlevi

Batu nisann polos tidak berhias, umumnya mengikuti rancangan bentuk potongan batu nisan prototype ‘Batu Pasai’, yaitu suatu rancangan bentuk papan batu atau hampir serupa balok batu serupa iwan atau bentuk ‘pintu gerbang’ dengan lengkung bergaya Persia Islam. Rancangan bentuk iwan tersebut sering dipertegas dengan panil dari goresan sederhana, sehingga menjadi bingkai berbentuk ‘pintu’. Iwan sangat dikenal dalam rancangan seni bangunan atau arsitektural dunia Islam khususnya dalam kebudayaan Persia Islam. Rancangan batu nisann jenis ini persebarannya sangat luas di Aceh dan menjadi tradisi batu nisann masa Samudera Pasai. Batu nisann seperti ini biasanya digunakan sebagai penanda bagian kaki makam, walaupun beberapa makam juga ditandai dengan batu nisan ini baik untuk penanda bagian kepala dan kaki makam.[1]

Bintara adalah gelar dari kerajaan yang menguasai wilayah perdangangan pangkat bintara lebih tinggi dari Ulee Balang. Gigieng nama tempat perdangan tersebut kata Gigieng berasal dari Bahasa India yang berarti “perdangangan”. Bintara Gigieng adalah seseorang yang menguasai tempat perdangangan tersebut dan mereka tangan kanan dari raja dan kekuasaan mereka lebih besar dari Ulee Balang, Bintara Gigieng ini berkisar pada masa kerajaan Iskandar Muda tepatnya berkisar pada tahun 1607-1636 Masehi[2]. Dan cerita ini juga dikuatkan oleh Bang Wan beliau adalah salah satu warga desa Lambada Lhok yang juga mengatakan bahwa”Bintara Gigieng merupakan pahlawan pada masa Sultan Iskandar Muda dan sangat denkat dengan Iskandar Muda ketika itu sehingga Raja Iskadar Muda sangat sering datang ke Kuala Gigieng tersebut[3].

 Referensi yang berbada dari Taufit beliau salah satu pencinta sejarah dan sangat sering bertanyak kepada orang-orang yang lebih tua, beliau mengatakan “Kuala Gigieng ini adalah salah satu tempat pertahanan pertempuran Aceh dahulu dan penjaganya digelar dengan Bintara, sedangkan Gigieng adalah teluk lalu lalang kapal-kapal atau sebuah Benteng pertahanan yang di awasi langsung oleh Laksamana Malahayati sehingga terjalin persaudaran antara Bintara Gigieng dan Indrapatra yang bertepatan di Desa ladong Kec. Baitussalam. Kuala Gigieng ini adalah wilayah tritorial Malahayati dan juga markas pertahanan melawan belanda, Bintara Gigieng merupakan salah satu penguasa didaerah itu.
Adapun batu nisann Bintara Gigieng salah satu batu nisan bercorak dari Gujarat dan bisa saja batu nisan itu dilukis disana atau bahan menatah saja yang di bawa dari sana[4]. Mifatah juga mengatakan bahwa corak batu nisan yang berada di Bintara Gigieng itu berasal dari Gujarat makanya orang dalam Bahasa Aceh batun nisan di sebut “Bate Jeurat” ini salah satu fakta bahwa banyak batu nisan di Aceh ini berasal dari Gujarat dan India[5].
Cek Wadi begitu nama sapaannya juga menegaskan bahwa batu nisan yang berada disekitar pesisir Lambada Lhok ini merupakan batu nisan Gujarat dan Arab beliau juga menceritakan sedikit mengenai Bintara Gigieng beliau berkata “saya tidak tahu banyak mengenai Bintara Gigieng tapi yang saya dengar-dengar bahwa Bintara Gigieng ini merupakan ulama sebelum masa Sultan Iskadar Muda dan saya juga mersa bimbang dengan hal ini dikarnakan memang orang tua dulu juga tidak banyak membahas soal makam Bintara Gigieng ini sehingga sangat minim cerita yang saya dapat[6].
Yahwa Kasem mengakatakan bahwa Bintara Gigieng ini merupakan seorang pahlawan perang Aceh dahulu ketika melawan Belanda beliau adalah pejuang dan syahid disitu sehingga dikebumikan di situ bersama pengawal-pengawalnya.[7]
Mak Ni juga mengulas hal yang sama seperti Yahwa Kasem bahwa Bintara Gigieng syahid disitu sehingga dikebumikan dikawasan itu[8].
Bintara Gigieng merupakan ulama sesudah kerajaan Sultan Iskadar Muda dan beliau mengharamkan untuk sekolah dan beliau menerangkat bahwa tidak boleh ada yang teliti tentang makam tersebut dikarnakan bukan urusan dunia dan beliau benci makam itu dikaitkan dengan sekolah[9].

Batu nisan Po Meurah, sudah terjatuh di hempas Tsunami Aceh.
Salah satu batu nisan Po Meurah yang di bawa sekitar 100 meter dari kuburnya.




Jauh dari makam Bintara Gigieng tepatnya sekitar 500 meter ke Selatan terdapat sebuah batu nisann yang sangat indah  berukir-ukir. Po Meurah nama pemilik batu nisan indah tersebut, pada tahun 2004 ketika pesisir Aceh diterjang tsunami ini sangat mempengahuri teliti saya karna sangat banyak batu nisann yang bertebaran dan hilang. Dari sini saya bergerak dan juga meneliti makam Po Meurah.
Kubu Nek Meurah atau lebih dikenal dengan sapaan Po Meurah berasal dari Perelak, Meurah sendiri berasal dari Bahasa India yang berarti “Gajah” konon Po Meurah ini anak dari raja Perelak yang ketika masa perlawanan dengan orang Hindu dan Budha, Po Meurah ini diasingkan ke hutan oleh ayahnya dikarnakan jangan dibunuh oleh orang Hindu dan Budha, Po Meurah diasuh oleh gajah sehingga kekuatannya juga seperti gajah. Po Meurah anak dari raja Perelak yang bernama Bandar Khalifah beliau berasal dari Arab dan melakukan perlawanan dengan Hindu dan Budha.
Akan tetapi batu nisan tersebut diletakkan jauh sesudah beliau meninggal tetapnya pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda[10].
Yahwa Kasem dan Mak Ni menceritakan bahwa sebelum Lambada Lhok ini menjadi sebuah desa Kuala Gigieng itu lebih terkenal karna disitu pusat perdangangan yang sangat besar sangat banyak bangsa asing yang datang ke Gigieng untuk melakuakn transaksi jual beli, disini juga terdapat orang-orang yang menjual emas dan memiliki gudang emas. Bukti lain beliau juga menegaskan banyaknya warga yang menemukan Dirhan emas ditepi pantai Lambada Lhok sekarang. Saya bertanya siapa yang berkerja disitu, beliau menjawab “dulu sebelum ada kelompok yang bermana Kleng yang berarti “Hitam gelap” orang-orang Kleng ini yang berkerja dan ini juga dibuktikan dengan masih ada orang-orang berkulit hitam di Lambada Lhok dan juga dinamakan dengan kawasan “Juroeng Kleng” Gang orang-orang Hitam”.
Yahwa kasem juga mengatakan di tengah-tengah kolam ikan yang ada di Lambada Lhok sekarang terdapat gudang emas yang sampai sekarang belum ada yang menemukannya, gudang emas ini seperti bongkahan-bongkahan emas dan pedang-pedang, persis yang ditemukan di Gampong Pande[11].

Miftah juga berkata “dulu disitu terdapat Kuta atau benteng yang sangat banyak pengujungnya dikarenakan juga disitu pusat perdangangan, Kuala Gigieng juga merupakan tempat transaksi besar dan ada juga orang yang mengambil pajak yang disebut dengan Syah Bandar (orang pengambil pajak) nama Syah Bandar ketika itu adalah Teuku Yusof Adam dengan gelar (Lahuda Jambi) Lahuda orang yang memiliki kapal-kapal atau bahtera.
Sebelum ada desa Lambada Lhok kawasan itu lebih dikenal dengan Gigieng disitu terdapat benteng atau kuta yang dikuasai oleh pasukan Kleng dan mereka memiliki markas disitu, konon mereka juga ingin menguasai pesisir laut Indrapatra, mereka menyerang lalu mereka kalah dan lari ke berbagai daerah, sehingga di Sigli juga terdapat nama Gigieng ini berasal dari orang Kleng yang lari pertempuran melawan benteng Indrapatra[12].
Maka dari sinilah Po Meurah tinggal di Kuala Gigieng dikarnakan pusat dan markas perdangangan, sehingga beliau disitu dan dikenang oleh warga sekitar. Cerita ini tidak banyak orang yang tau dikarnakan minimnya cerita orang dulu dan tidak ada yang menulis.







Pecahan kecil piring-pirang dan mangkok yang saya temukan dipesisir pantai Lambada Lhok, perkiraan saya disinilah jalur perdangangan Kuta Gigieng.
Proses pengangkatan batu nisan Po Meurah yang terjatuh di hantam Tsunami Aceh.



 

























Daftar Pustaka

Balai Pelestarian Cagar Budaya Banda Aceh Wilayah Kerja Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, ‘Arabesk’, Seri Informasi kepurbakalaan, Nomor 1 Edisi 19 Januari – Juni 2014
Bang Wan, salah satu warga Lambada Lhok.

Taufit, pecinta sejarah Lambada Lhok.

Miftahuddin Cut Adek, Sekretaris Panglima Laot Aceh

Cek Wadi salah satu warga Lambada Lhok.

Yahwa kasem, salah satu orang tua di Lambada Lhok.

Mak Ni, warga Lambada Lhok sekaligus istri Yahwa Kasem

Bang Mat Nu, salah satu penduduk daerah Lambada Lhok.

http://www.plengdut.com/2012/10/batu-nisan-kaligrafi-dan-seni-pahat.html

















[1] Seri Informasi kepurbakalaan, Arabesk, Balai Pelestarian cagar Budaya Banda Aceh. Hal 8
[2] Miftahuddin Cut Adek, Sekretaris Panglima Laot Aceh.
[3] Bang Wan, salah satu warga Lambada Lhok.
[4] Taufit, pecinta sejarah Lambada Lhok.
[5] Miftahuddin Cut Adek, Sekretaris Panglima Laot Aceh
[6] Cek Wadi salah satu warga Lambada Lhok.
[7] Yahwa kasem, salah satu orang tua di Lambada Lhok.
[8] Mak Ni, warga Lambada Lhok sekaligus istri Yahwa Kasem
[9] Bang Mat Nu, salah satu penduduk daerah Lambada Lhok.
[10] Miftahuddin Cut Adek, Sekretaris Panglima Laot Aceh

[11] Yahwa Kasem dan Mak Ni, warga Lambada Lhok.
[12] Miftahuddin Cut Adek, Sekretaris Panglima Laot Aceh